Friday, May 9, 2025

Menyadari Purpose dan Mission of Life

 Seorang bijaksana pernah mengatakan bahwa salah upaya untuk menjaga kestabilan semangat kita dalam menjalani aktivitas kita sehari-hari yaitu saat kita mengingat kembali jawaban dari tiga pertanyaan utama dalam hidup ini. Apa saja itu?

1. Mengapa kita diciptakan?

2. Dari mana kita berasal?

3. Ke mana kita akan pergi?

Tiga pertanyaan yang semua jawabannya akan bermuara kepada Allah SWT, Sang Maha Pencipta. 

Mengapa kita diciptakan? Karena kita diminta untuk menjalankan ibadah kepadaNya.

Dari mana kita berasal? Kita berasal dari Allah 

Ke mana kita akan pergi? Kita akan pergi menuju Allah

Apa artinya? Maka seluruh aktivitas yang kita lakukan di dunia ini seharusnya bermuara pada sebuah niat untuk memberikan ibadah terbaik, persembahan terbaik kepadaNya. Inilah yang disebut sebagai Purpose of Life. 

Apakah cukup dengan menyadari Purpose of Life hidup kita akan selalu semangat?Ya seharusnya sudah cukup. Walaupun sebaiknya agar lebih operasional, kita juga perlu menemukan dan menyadari Mission of Life kita. Apa itu? Sederhananya menyadari apa sebenarnya peran dalam kehidupan yang akan kita pilih sehingga kita bisa lebih optimal menghasilkan kemanfaatan dalam keseharian kita. Kalau berdasarkan bahasan sebelumnya, Mission of Life adalah bagaimana kita menemukan peran yang berkaitan dengan lingkar profesi kita. Bagaimana kita menentukan pilihan karir kita.

Lho apa hubungannya? Oh ya jelas ada. Saat kita menemukan pilihan karir yang sangat kita sukai atau istilahnya ini gue banget, maka seluruh aktivitas yang berkaitan dengan karir kita akan menjadi aktivitas yang kita sukai. Saat kita menyukai aktivitas aktivitas tersebut maka semakin besar potensi kemanfaatan yang bisa kita hasilkan. Semakin besar potensi kemanfaatan, semakin besar pula potensi pahala yang bisa kita hasilkan. Semakin besar potensi pahala tentu semakin besar pula potensi kita kembali kepadaNya dalam kondisi yang terbaik. 

Karir ini apakah sama dengan pekerjaan kita? Adakah tips untuk menemukan karir terbaik dalam hidup kita? Insya Allah akan dibahas di bagian selanjutnya.

Friday, January 31, 2025

Catatan Harian Ayah 1

 Nak...pagi tadi ayah sudah sampaikan, "masih ada waktu 40 menitan lho, ayok dengerin dulu keseluruhan surat Al Qoriah nya, ikhtiar biar saat setoran nanti kamu lebih lancar". Eh, tapi wajah dan suaramu tampak keberatan, "aah.. wong nanti cuma diminta setoran ayat 1-5 kok yah", katamu. Ayah pun tak memaksamu, daripada malah mengganggu suasana hatimu menjelang sekolah.


Pulang sekolah saat ayah jemput, ayah melihat buku prestasi hafalanmu. Lalu keluarlah komentarmu, "Tadi itu ternyata diminta setoran semuanya yah". Ayah cuma senyum saja mendengar komentarmu nak. Sampai rumah, ayah minta kamu segera mandi agar badan yang terasa capek dan tak nyaman segera segar kembali. Lagi-lagi kamu menolak permintaan ayahmu. Maka keluarlah kata-kata ini.. "Nak, sebagai orang tuamu, Alhamdulillaah kami bersyukur diberikan kesempatan untuk belajar banyak hal, belajar lebih lama di perkuliahan, di kehidupan. Insya Allah kami meyakini kami bukan termasuk orang bodoh yang tidak mau berpikir atas apa yang kami sampaikan atau putuskan. Ayolah nak, tak mungkin kami menjerumuskanmu ke sesuatu yang merugikanmu. Sepanjang arahan dan nasehat kami tidak mengarah kepada keburukan, maka pilihlah untuk melaksanakannya. Kami insya Allah akan berempati dengan perasaanmu. Jika alasanmu logis, kami pun akan dengan senang hati menerimanya. Tapi please jangan hanya mengedepankan perasaanmu saja ya. Olahlah sejenak, baru kemudian respon dengan ucapan atau tindakan".


Btw, maaf ya kalau tadi penyampaian Ayahmu mungkin agak keras, tapi Ayah sayang kamu nak.