Friday, November 1, 2013

Menunggu Itu...

"Waiting trizn because of Culien"
Tahukah Anda arti kata-kata di atas? Akan sangat sulit mengartikannya kecuali kalau pembaca memahami kata-kata dalam bahasa Jawa. Waiting di atas bukan berarti menunggu, secara keseluruhan arti kalimat tercetak miring di atas adalah bersemainya cinta itu karena sebuah intensitas (witing tresna jalaran soko kulina).

Oke, kembali ke topik. Bagi sebagian besar orang, menunggu adalah sebuah aktivitas yang menyebalkan. Tidak jarang menimbulkan pertikaian antara orang yang menunggu dan yang ditunggu. Terutama saat yang ditunggu terlambat datang dan keterlambatannya memakan waktu yang sangat lama. 

Menunggu juga bisa membuat seseorang kehilangan mood nya secara cepat. Misalnya saja saat harus menunggu antrian di kasir sebuah supermarket atau swalayan. Padahal harus segera berpindah ke agenda selanjutnya. Dampaknya, bisa marah-marah sendiri, menyalahkan kasirnya, menyalahkan supirnya ketika jalannya lambat, dan masih banyak lagi. 

Beberapa waktu yang lalu saya mampir di sebuah pusat perbelanjaan yang cukup besar di Jogja. Niat ke sana hanya ingin membeli jeruk nipis untuk dibawa pulang. Setelah sampai di dalam, ternyata sudah begitu panjang antrian orang di area kasir. Mau tidak mau, setelah saya mengambil jeruk nipis yang hanya 9 biji itu, saya pun ikut mengantri di kasir. Agar lebih cepat, saya memilih antrian mana yang kira-kira lebih pendek daripada antrian lain. 

Saya pun memilih antrian paling ujung yang sepertinya tidak terlalu panjang barisannya. Ternyata eh ternyata salah prediksi. Justru antrian yang saya pilih ini yang jalannya paling lama dibandingkan yang lain. Wuah, bakalan nge-pos di sini lama ini, batin saya. Ibu-ibu di belakang saya sudah mulai menggerutu. Beliau juga sama seperti saya, hanya membeli sedikit barang saja. 

Saya pun berpikir, wah masak waktunya dibuang-buang cuma buat nunggu sih. Lalu saya keluarkan HP saya, dan saya buka file di email tentang kumpulan tulisan seorang penulis terkenal. Sambil menunggu saya baca beberapa tulisan tersebut. Hasilnya, selama 30 menit menunggu, beberapa artikel pendek sudah berhasil selesai saya baca. Penantian panjang pun berakhir, segera setelah saya bayar, saya bergegas pulang untuk melanjutkan aktivitas berikutnya. 

Kalimat yang sungguh klasik tapi sangat powerfull, Life is Choice. Hidup adalah pilihan. Peristiwa yang kita alami dalam suatu waktu antara orang satu dengan orang yang lain barangkali sama. Misalnya saja, sama-sama menunggu. Hanya saja pilihan respon atas kejadian atau peristiwa yang dialami bisa jadi berbeda. Lalu bagaimana komentar Anda tentang menunggu?

Ah, bisa jadi kita akan berkomentar, menunggu itu :
- menyebalkan
- membuat kita emosi
- membuat kaki pegel-pegel

Tapi, bisa jadi juga kita akan berkomentar, menunggu itu :
- training kesabaran
- bikin tambah pinter
- bisa nambah relasi (sama yang sama-sama nunggu)
- bisa buat ngobrol asik dan penuh cinta (dengan pasangan)
- dll

Menunggu itu....?
*............ = Pilihan kita masing-masing

No comments:

Post a Comment