Monday, November 25, 2013

Oleh-Oleh Pendidikan (Bagian 5)


Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang MAHA MENCIPTA

"Bukankah begitu bunyi ayat pertama dalam Al Quran yang diturunkan kepada umat Muhammad? Maka belajarlah untuk MENCIPTAKAN!" kata Dik Doank lagi.

Hanya saja menurut Dik, kondisi lingkungan sekolah seringkali tidak mendukung untuk munculnya pembelajaran mengenai kreativitas ini. Lingkungan sekolah terlalu kaku untuk bisa mengakomodir potensi munculnya kreativitas dari setiap siswa. 

Ki Hajar Dewantara, salah satu pakar pendidikan nasional menyebut sekolah sebagai "TAMAN SISWA" bukan "SEKOLAH SISWA". Taman identik dengan keindahan, taman identik dengan alami. Maka seharusnya dibuatlah lingkungan sekolah yang dekat dengan nuansa alam. Agar anak belajar untuk mencintai alam, menanam pohon, peduli akan ketersediaan air di muka bumi ini. Air yang semakin lama jumlahnya semakin berkurang. Padahal air adalah anugerah Allah yang diberikan kepada bumi, tidak kepada planet lain. 

Dik Doank pun menyampaikan bahwa dalam kitab Taurat, disebutkan "Ku titipkan tanahku pada orang yang shalih". Salah satu ciri orang shalih adalah mereka yang peduli pada ciptaan Allah SWT, termasuk alam dan segala isinya. 

Mengenai Guru, menurut Dik, kata yang pas sebaiknya bukan "mengabdi menjadi guru" tetapi " mengabdi kepada Allah dengan cara menjadi seorang guru". Jadi menjadi guru adalah bagian dari beribadah kepada Allah. Memiliki ilmu yang bermanfaat bagi dirinya, ilmunya diamalkan, ilmunya diajarkan, sehingga semakin mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. 

Menjadi guru seharusnya dekat dengan menjadi bahagia. Kebahagiaan tidak dicari, kebahagiaan adalah sunnatullah, dia akan mencari siapapun yang membahagiakan orang lain. Maka saat seorang guru bisa membuat bahagia murid-muridnya, saat itulah ada kebahagiaan. Kalau guru belum merasa bahagia, berarti dia belum menemukan metode mengajar yang membahagiakan siswanya. 

Ada sebuah rangkaian kata-kata  menarik dari Dik Doank, yang dijadikannya sebagai salah satu acuan juga penggerak untuk seorang Dik Doank meninggalkan dunia keartisannya dan beralih ke dunia pendidikan. Bagaimana rangkaian kata-katanya? Insya Allah di bagian berikutnya....

... to be continued...

No comments:

Post a Comment