Sunday, December 1, 2013

Untukmu Guruku

Saat perjalanan pulang menuju Jogja bersama istri tercinta, tak sengaja melihat serombongan orang keluar dari salah satu SMP terfavorit di kota Purworejo. Sebentar saya mengamati siapa sih mereka? Kok seragamnya batik putih bercorak hitam. Oh, ternyata mereka adalah bapak-ibu guru. Entah apa agenda yang baru saja beliau laksanakan di tempat tersebut. Ah, paling kumpul guru biasa, batin saya.

Pemandangan yang sama ternyata terlihat juga di sepanjang jalan ke Jogja, di beberapa tempat terlihat banyak sekali guru-guru yang sepertinya juga baru saja menyelesaikan agenda yang sama dengan guru-guru di tempat lain. Saya pun jadi berpikir lagi, kayanya ada something special nih. Benar saja, setelah saya sampai di Jogja, baru ngeh kalau ternyata Senin kemarin tanggal 25 November adalah hari guru. 

Sambil merebahkan diri untuk istirahat sejenak, ingatan saya melayang ke beberapa tahun yang lalu, saat saya masih sekolah di Taman Kanak-kanak dan juga sekolah dasar sampai akhirnya saya berhasil (Alhamdulillaah) lulus dari Sekolah Menengah Atas. Sambil membayangkan memori-memori itu, sejenak saya pun merenung. Hmm, betapa saya berhutang banyak kepada guru-guru saya dulu. 

Bayu yang ada saat ini merupakan akumulasi dari begitu banyak ilmu yang telah diajarkan oleh guru-gurunya, baik formal maupun informal. Bayu yang lancar membaca saat ini karena dimulai dari sebuah ajaran untuk mengeja B-A = BA, Y-U = YU, BAYU saat di kelas 1 SD dulu. Bayu yang bisa menghitung, mengoperasikan komputer, mengkalkulasi anggaran dimulai dari sebuah ajaran 2 ditambah 2 sama dengan 4, dst.

Diri ini selalu terharu saat mendengarkan lagu hymne guru diputar. Diri ini selalu bergetar saat setiap lebaran bersilaturrahmi dengan guru-guru SD yang dulu pernah mengajar. Teringat dengan kesabaran beliau semua dalam mengajari. Teringat dengan bagaimana beliau menenangkan saya saat saya menangis karena mendapat nilai jelek dalam sebuah pelajaran. Dan masih banyak lagi memori-memori yang tersimpan tentang masa lalu terkait dengan guru.

Ah, saat melihat murid-muridnya menjadi orang baik, betapa mereka pasti sangat bahagia. Kebahagiaan yang lebih dari sekedar mendapatkan banyak materi. Ada kebanggan bagi beliau semua, karena beliau telah menjadi bagian dari kesuksesan murid-muridnya. Guru TK, SD, SMP, SMA, Guru Ngaji, Dosen, Guru-guru kehidupan, dan tentu saja adalah Ayah dan Ibu kita, mereka adalah guru homeschooling terbaik yang pernah ada. 

Terima kasih Guru-guruku, semoga semua ilmu dan kebaikan yang telah engkau semua ajarkan, diberikan balasan yang terbaik oleh Allah SWT. Semoga DIA nilai itu sebagai bagian dari amal jariyahmu. Semoga Allah selalu berikan kekuatan dan kemudahan untuk terus jalankan tugas muliamu, membimbing anak-anak bangsa Indonesia ini, menjadi generasi penerus bangsa yang berakhlak dan cerdas.

No comments:

Post a Comment