Monday, March 24, 2014

Membaca Alam (part 2)

Setelah beliau memeriksa bagian depan mesin, beliau berjalan menuju mobilnya. "Mau ngapain lagi ya si ibu?", batin saya sambil mengamati beliau. Tak berapa lama beliau pun kembali dari mobilnya sambil membawa bungkusan yang ternyata isinya air karburasi. "Ini saya pas bawa, langsung aja mas dimasukin ke situ, bisa bahaya nanti kalau kehabisan" kata bu Erni kepada saya. 

Beliau pun meminta saya untuk mengambil air mineral yang ada di situ untuk dimasukkan di tempat air untuk wiper mobil. Sambil saya memasukkan air mineral itu, bu Erni memastikan lagi kondisi aki mobil, "okelah.. yang ini masih bisa, tapi kalau sudah sampai rumah lagi harus dicek lagi".

Saat sopir mobil menghampiri kami, beliau berkata lagi pada sopirnya, "Mas, besok lagi kalau bawa mobil dicek dulu ya, kasihan yang Anda bawa kan orang tua mas. Ini lagi ban depan gundul kaya gitu, bisa bahaya. Sekarang, kamu pindahin itu ban belakang yang masih lumayan bagus ke depan, yang ban depan ini kayaknya agak bengkok velgnya, jadi kamu benerin dulu terus kamu pindah ke belakang" terang bu Erni kepada pak Sopir.

Akhirnya, semua urusan mobil selesai. Saat berbincang sebentar dengan beliau, beliau bercerita, "Mas, saya itu dulu, sama bapak saya, baru boleh nyetir setelah selama 6 bulan saya diminta untuk terus-terusan nyuci mobil. Setelah itu, saya diminta sama bapak saya untuk menyambungkan semua kabel-kabel yang dipretelin sama bapak saya, sampai mesinnya hidup. Baru setelah saya lulus, saya dibolehin dan diajarin nyetir".

Belum selesai sampai di situ, bu Erni pun menambahkan, " Saya kalau mau jalan jauh, saya minta bengkel untuk cek keseluruhan mobil saya. Mulai dari rem, aki, mesin, dan sebagainya. Jadi save saat di bawa keluar kota".

Iseng-iseng saya bertanya pada beliau, "Emm... ibu ini polisi, ya?" tanya saya sambil tersenyum. Bu Erni terdiam sejenak, dan menjawab..."Hehe... ndak usah dibahas mas, saya sering nanganin yang model begini kok", jawab beliau sambil berlalu di hadapan saya, berjalan mendekati keluarga saya.

Singkat cerita, Alhamdulilllaah perjalanan kami bisa kami lanjutkan dengan lancar dan selamat sampai tujuan. Anyway, saya belajar banyak dari apa yang saya perbincangkan dengan bu Erni. Mengenai penghargaan terhadap proses, mengenai ketelitian, mengenai sebuah ikhtiar sebelum yang mengiringi kepasrahan dan tentu saja, di balik opini negatif masyarakat tentang penegak hukum, ternyata masih ada beliau-beliau yang memlliki karakter positif yang layak untuk diteladani.

No comments:

Post a Comment