Monday, March 17, 2014

Membaca Alam

Suatu hari, saya dan keluarga mengadakan perjalanan ke Pemalang. Sebuah kota di pinggiran pantai utara, terletak di provinsi Jawa Tengah. Bagi saya, ini adalah perjalan pertama kali menuju kota Pemalang. Jadi penasaran... seperti apa sih kota Pemalang itu?

Penasaran bagi saya, tidak bagi istri saya. Semenjak kecil isteri saya sudah pernah tinggal di sana selama beberapa tahun sebelum pindah ke kota Purworejo Berirama. Maka sebenarnya di jalan kita sama-sama bertanya. Bedanya, kalau selama perjalanan saya justru masih bertanya-tanya 'wajah' kota Pemalang itu seperti apa, isteri saya bertanya-tanya juga, sekarang, 'wajah' kota Pemalang seperti apa ya?

Oke, balik ke pembahasan yah. Tiba di daerah mendekati comal (kalau saya tidak salah namanya itu, kalau Combro jelas bukan soalnya, huehehe..). Mobil yang kami tumpangi berbelok terlalu ke kiri sehingga menabrak pembatas jalan. Terdapat beberapa kerusakan di body mobil sebelah depan, bannya pun sedikit bermasalah. 

Saat kami sedang tegang-tegangnya, terdengar teriakan dari mobil yang melintas di samping mobil kami, "Stop...stop... diam saja di situ dulu"!! teriak seorang ibu berbadan besar nan kekar dari dalam mobilnya. Awalnya kami kira mobil ibu itu akan melanjutkan perjalanannya. Ternyata mobil beliau berhenti dan beliau pun keluar dari mobilnya, bergegas menghampiri kami.

"Pak sopir, tenang dulu, keluarkan dulu semua penumpangnya!!" teriak beliau sambil membuka pintu mobil yang kami tumpangi. Kami pun satu-satu turun dari mobil. Si ibu meminta seluruh penumpang untuk menepi. Tak lama beberapa orang laki-laki datang membantu. Segera setelah bantuan datang, dengan sigap Ibu ini pun melanjutkan memberikan arahan. "Ah...terlatih sekali ibu ini", batin saya sambil membantu.

Singkat cerita, mobil pun akhirnya bisa diselamatkan dan dibawa ke pinggir jalan. Sang ibu pun memarkir mobilnya di dekat mobil kami. Ternyata beliau tidak sendiri, beliau bersama beberapa teman beliau (yang kesemuanya wanita, Super Woman memang beliau). Beliau turun mendekati mobil kami, berbincang dengan supirnya, sementara teman-teman beliau yang lain berbincang dengan keluarga kami. Kami pun akhirnya tahu, nama beliau adalah Erni.

"Mas, ini mobil kenapa bannya gundul semua? wah...bisa bahaya ini, bawa orang tua pula" kata bu Erni sambil berputar mengamati keadaan mobil kami. Sopir mobil pun hanya tersenyum kecut mendengar teguran dari bu Erni ini. Saat pak sopir sedang menyeberang jalan untuk membetulkan velg ban mobil yang sedikit bengkok, bu Erni segera membuka kap mobil bagian depan. Begitu terbuka, beliau menggelengkan kepala beliau sebentar, kemudian berkata "wah...bener-bener ini sopir, air karburasi hampir habis, air aki juga hampir habis, air untuk wipper kering... tar saya bilangin itu sopirnya. Bahaya lho membawa mobil dalam keadaan seperti ini dalam jarak jauh".

Dalam hati, saya membenarkan apa yang disampaikan oleh bu Erni ini. Selain itu, saya juga penasaran mengenai siapa bu Erni ini sih? 

............... to be continued...............

No comments:

Post a Comment