Monday, March 17, 2014

Mengaji Lewat Tembang Jawa

"bapak pucung....dudu watu...dudu gunung..."

Pernah membaca atau mendengar lirik lagu di atas atau bahkan pernah membaca atau mendengar versi lengkapnya? Bagi Anda yang sudah pernah, tentu dengan mudah ingat bahwa lirik di atas adalah bagian dari lirik tembang Jawa yang bernama Pucung. Bagi Anda yang sama sekali belum pernah, tadi sudah saya kasih tahu ya, hehehe...

Entah bagaimana sejarahnya, ternyata ada hubungan yang bisa dihubungkan (istilah orang jawanya otak-atik gatuk) antara judul dari tetembangan Jawa ini dengan perjalanan hidup manusia. Saya mendapatkan pengetahuan ini saat, Alhamdulillaah, diberikan kesempatan untuk mengikuti sebuah pengajian di dekat rumah saya. 

Seperti kita ketahui ada 11 tetembangan jawa yang sangat kita kenal yaitu Maskumambang, Mijil, Kinanthi, Sinom, Asmaradana, Gambuh, Dhandanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, Pocung. Ternyata eh ternyata itu berurutan berdasarkan siklus hidup manusia. Mulai dari saat kita berada dalam kandungan ibu sampai kita meninggal dunia.

Maskumambang
Mas berarti emas yang berarti juga sesuatu yang sangat berharga sebentar lagi akan lahir. Maka anak laki-laki di Jawa di panggil "Mas/ Dimas" sedangkan anak perempuan dipanggil "Nimas". Kumambang artinya mengambang, menggambarkan kondisi kita saat berada di 'gua garba' ibu. 

Mijil
Mijil artinya keluar, penggambaran saat sudah waktunya kita terlahir di dunia ini, setelah kurang lebih 9 bulan berada dalam perut ibu kita.

Kinanthi
Kinanthi menggambarkan saat anak sudah mulai tumbuh hingga kurang lebih kelas 1 SMP. Kinanthi diartikan sebagai qurrota'ayun atau yang menyejukkan jiwa. Bagi orang tua, saat memiliki anak yang masih kecil, sangat mudah sekali dilanda rindu. Bahkan saat jauh pun sering terbayang. Saat pulang ke rumah melihat mereka bermain maka menjadi lebih mudah hilang lelahnya. 

Sinom
Namanya juga Sinom, "Enom" alias masa muda. Masa saat seorang anak sudah akil baligh, rentang usianya antara 1 SMP sampai kuliah awal. Masa-masa kritis bagi perkembangan seorang remaja. Masa pencarian jati diri yang pada akhirnya akan membentuk karakter mereka nantinya.

Asmaradana
Pasti Anda tidak heran mendengar kata 'asmara' yang berarti juga cinta atau kasih sayang. Saat sinom mulailah mereka mengenal lawan jenis, mengenal cinta. Entah itu disebut cinta monyet, pacaran, atau TTM, sahabat dan lain sebagainya. Inilah kondisi yang juga wajib mendapatkan perhatian yang lebih dari orang tua.

Gambuh
Berasal dari kata "Jumbuh" atau muncul keinginan untuk membawa rasa cinta ke arah yang lebih serius. Tahapan ini adalah saat mereka sudah memasuki jenjang pernikahan atau perkawinan. Saat mereka sudah menemukan pasangan hidup untuk membersamai perjalanan hidup mereka. 

Wah...menarik sekali ya ternyata. Mengeksplorasi kekayaan budaya dihubungkan dengan spiritual. Lha terus yang lainnya? sabar...sedikit..sedikit dulu... hehehe... kita sambung lain waktu.....

No comments:

Post a Comment