Wednesday, March 27, 2013

Back To HOME


Sebagaimana seorang perantau yang rindu untuk mudik ke kampung halamannya. Sebagaimana seorang pasangan yang telah terpisah beberapa waktu kemudian rindu untuk kembali bertemu. Sebagaimana seorang anak yang selalu rindu akan pelukan hangat ibu dan ayahnya, sosok-sosok yang memancarkan ketulusan cinta dan kasih sayang. Sebagaimana seorang hamba yang rindu untuk kembali mendekat, merapat ke sang pencipta. Karena memang itulah hakikat kehidupan, diciptakan untuk mengenal siapa dirinya, melangkah kembali menuju tempat asalnya. Rindu untuk kembali ke "home"nya. Rindu untuk kembali ke fitrahnya sebagai manusia, sebagai seorang hamba. Dia yang memang asalnya adalah baik, sehingga setiap manusia pasti akan rindu pada kebaikan.

Lagu ini termasuk salah satu favorit saya... Michael Buble dengan HOME-nya

Another summer day
Has come and gone away
In Paris and Rome
But I wanna go home
Mmmmmmmm

May be surrounded by
A million people I
Still feel all alone
I just wanna go home
Oh, I miss you, you know

And I’ve been keeping all the letters that I wrote to you
Each one a line or two
“I’m fine baby, how are you?”
Well I would send them but I know that it’s just not enough
My words were cold and flat
And you deserve more than that

Another aeroplane
Another sunny place
I’m lucky, I know
But I wanna go home
Mmmm, I’ve got to go home

Let me go home
I’m just too far from where you are
I wanna come home

And I feel just like I’m living someone else’s life
It’s like I just stepped outside
When everything was going right
And I know just why you could not
Come along with me
’Cause this was not your dream
But you always believed in me

Another winter day has come
And gone away
In even Paris and Rome
And I wanna go home
Let me go home

And I’m surrounded by
A million people I
Still feel all alone
Oh, let me go home
Oh, I miss you, you know

Let me go home
I’ve had my run
Baby, I’m done
I gotta go home

Let me go home
It will all be all right
I’ll be home tonight
I’m coming back home

Sebagai penutup (semoga ada keterkaitannya) saya nukilkan sebuah cerita mengenai percakapan seorang profesor dengan mahasiswanya.


Dalam sebuah perkuliahan terjadi dialog antara seorang professor sebagai dosen dan mahasiswanya, “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”  “Apakah kejahatan itu ada?” “Apakah Tuhan menciptakan kejahatan?”
Seorang Professor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini.
“Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, “Betul, Beliau yang menciptakan semuanya”.
“Tuhan menciptakan semuanya?” Tanya sang professor sekali lagi.
“Ya, Pak, semuanya” kata mahasiswa tersebut.
Professor itu menjawab,
“Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan?”
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.
Professor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.
Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, “Professor, boleh saya bertanya sesuatu?”
“Tentu saja,” jawab si Professor
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, “Professor, apakah dingin itu ada?”
“Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Apakah kamu tidak pernah sakit flu?” Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu menjawab,
“Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.”
Mahasiswa itu melanjutkan, “Professor, apakah gelap itu ada?”
Professor itu menjawab, “Tentu saja gelap itu ada.”
Mahasiswa itu menjawab,
“Sekali lagi anda salah, Pak.Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak.”
“Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna.”
“Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”
Akhirnya mahasiswa itu bertanya, “Professor, apakah kejahatan itu ada?”
Dengan bimbang professor itu menjawab,
“Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.”
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,
“Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan.”
“Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Tuhan di hati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.”

No comments:

Post a Comment