Sunday, October 23, 2016

T E R L E N A

Mengikuti pengajian sore hari tadi kalau diibaratkan seperti sedang me-restart perjalanan beragama selama ini. Beliau yang memberikan ceramah adalah seorang yang baru delapan tahun memeluk Islam. Walaupun begitu, dari tutur kata dan pemahaman agama, menurut saya tidak kalah bahkan lebih baik dibandingkan yang sudah memeluk Islam dari bertahun-tahun yang lalu. 

Bagaimana tidak, dengan sangat lancarnya beliau mensyiarkan ayat-ayat kitab suci Al Quran dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Pun begitu, beliau dengan rendah hati menyampaikan bahwa kehadiran beliau tidak untuk mengajari, beliau hanya ingin membagikan saja titipan ilmu dan pemahaman yang beliau dapatkan selama beliau berjuang mendalami agama Islam. "Pemahaman saja tentu saja masih jauh dengan bapak ibu jamaah semua, maka mohon ingatkan saya apabila ada pemahaman saya yang kurang tepat", kurang lebihnya demikian yang beliau sampaikan kepada para jamaah yang hadir termasuk saya. 

Hebatnya lagi, beliau berhasil mengajak seluruh keluarganya (anak istri) juga ayah ibunya termasuk beberapa saudara kandungnya untuk juga mengikuti keyakinan beliau. Tidak dengan paksaan, tetapi dengan model dakwah yang lembut dan ilmiah. Tergambar begitu jelas bagaimana semangat beliau untuk belajar dan mendakwahkan Islam pada lingkungan beliau.

Materi yang beliau bawakan tadi adalah mengenai keimanan dan shalat. Menurut pemahaman beliau, iman dan shalat adalah salah satu dasar penting dalam menjalankan kehidupan di dunia ini. Keimanan tidak hanya berbentuk pengakuan saja, melainkan juga bagaimana saat seseorang juga merasakannya. Tidak hanya diucapkan tetapi juga dihayati dan diimplementasikan dalam keseharian. 

Saat membahas tema yang terkait dengan shalat, beliau menjelaskan secara global tentang bagaimana tips untuk mendekatkan diri pada kondisi khusyuk dalam shalat. Khusyuk sendiri menurut beliau diartikan sebagai diam dan ada ketenangan hati. Tips yang beliau sampaikan agar bisa lebih mendekatkan diri pada kondisi khusyuk dalam shalat adalah berkonsentrasi penuh dan memahami setiap rukun dan syarat shalat serta bisa menghayati bacaan shalat. 

Nah, di tengah-tengah materi, beliau melemparkan kuis kepada para jamaah. Pertanyaannya sederhana saja yaitu tentang arti bacaan tahiyat dalam shalat "attahiyatulmubaarakaatushalawaatuthayyibatulillaaah" Beliau pun menyediakan hadiah bagi siapa yang bisa menjawabnya. Zzzzz.....ing.... dan tidak ada satupun yang berani mengangkat tangan, termasuk saya.. hehehe... (Ngerti artinya tapi ya secara umum saja).
Melihat fenomena itu, beliau tersenyum dan menyampaikan "saya yakin para jamaah sebenarnya sudah tahu artinya, tapi malu saja untuk menyampaikannya kaan? Ya ini yang saya maksudkan, kalau pengen lebih deket ke khusyuk, harus mengerti arti bacaan shalat".

Duuh, malunya. Saya ini dari semenjak lahir insya Allah, Alhamdulillaah sudah Islam. Belajar ngaji juga sudah bertahun-tahun. Eh.. untuk hal yang 'sederhana' ini saja, kalah sama beliau yang 'baru' belajar Islam beberapa tahun. Dalam hati, diri saya berkata "Kau terlena, sahabatku.. ayolah kembali semangat belajar dan pahami agamamu". Dengan semangat 45, begitu pulang langsung saya cari itu artinya. Artinya adalah segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan, kebaikan bagi (demi) Allah.

ku terlenaaa... dan terbuaiii... asmaraaa.... (singing)

Ya Allah izinkan hamba terlena dalam niat beribadah untukMu, terbuai dalam kenikmatan bersamaMu, semoga kasihMu selalu tercurah untuk hambaMu yang selalu membutuhkanMu ini...

No comments:

Post a Comment