Wednesday, January 1, 2014

Tentukan Sendiri "Nasibmu"

Alkisah, hiduplah satu keluarga burung pipit yang tinggal di atas pohon mangga. Kebetulan di bawah pohon mangga itu adalah rumah reyot milik seorang petani yang juga tinggal bersama keluarganya.

Keluarga pipit ini memiliki dua anak yang masih kecil-kecil. Setiap pagi hingga petang, ayah dan ibu pipit keluar mencari makanan untuk anak-anaknya yang masih kecil. Pada suatu hari, tidak sengaja anak-anak pipit mendengar suara pembicaraan antara petani dan anaknya, "Nak, besok pagi pergilah ke familimu yang ada diseberang, minta tolonglah pada mereka untuk membantu menebang pohon mangga yang ada di depan rumah kita ini. Kita perlu kayu untuk memperbaiki rumah kita" demikian kata petani kepada anaknya.

Demi mendengar pembicaraan antara petani dan anaknya ini, anak-anak pipit pun menjadi khawatir. Ketika bapak dan ibunya pulang, dilaporkanlah pembicaraan yang mereka dengar dari petani dan anaknya. Begitu mendengar laporan dari anak-anaknya, induk pipit hanya tersenyum dan berkata, "tenanglah anakku, semuanya akan baik-baik saja, tak ada satupun yang akan terjadi".

Esok harinya saat siang, saat ayah dan induk pipit kembali pergi mencari makanan, kembali anak-anak pipit mendengar pembicaraan lagi antara petani dan anaknya, "Ayah, ternyata famili kita di seberang sana sangat sibuk, mereka tidak bisa membantu kita, lalu apa yang harus kita lakukan?"Tanya anak petani kepada ayahnya. "Baiklah kalau begitu, pergilah sekarang ke tetangga kita , mintalah bantuan mereka, besok kita tebang pohon mangga untuk bahan rumah kita" jawab petani.

Mendengar pembicaraan yang kedua antara petani dan anaknya, anak-anak pipit kembali dihantui kekhawatiran. Maka saat ayah dan induknya pulang, dilaporkanlah apa yang mereka dengar. Kembali jawaban yang sama diterima oleh anak-anak pipit, "tenanglah anakku, semuanya akan baik-baik saja, tak ada satupun yang akan terjadi".

Pada hari ketika, di pagi hari ternyata sudah ada pembicaraan kembali antara petani dan anaknya, "Ayah, tetangga kita ternyata juga tidak bisa membantu kita untuk menebang pohon mangga itu, apa yang harus kita lakukan?" lapor sang anak petani. " Baiklah anakku, kalau begitu, besok pagi kita tebang sendiri pohon mangga itu" Jawab petani dengan mantap.

Sore harinya, saat ayah dan induk pipit pulang ke rumah, mereka heran, karena anak-anaknya tidak sekhawatir biasanya. Karena heran, maka ayah dan induk pipit pun bertanya, "Kenapa kalian tampak tenang? Apakah petani dan anaknya membatalkan rencananya?". Anak -anak pipit pun menjawab, " Tidak ayah, justru besok mereka akan menebang sendiri pohonnya"

Mendengar jawaban anaknya, terdengarlah jawaban dari ayah pipit, " Kalau begitu kita harus segera pindah dari sini, karena mereka tidak lagi menggantungkan nasibnya pada orang lain, mereka akan melakukannya sendiri. Mereka tidak akan menunggu lagi bantuan orang lain".

Semoga bermanfaat :)

No comments:

Post a Comment