Sunday, June 9, 2013

Edisi 1,2,3,4,5 (Part 1)

Picture taken from Theinspirationroom.com

Menuliskan judul 1,2,3,4,5, bukan berarti kali ini kita akan membahas atau mengutak-atik seputar hitung-hitungan. Bukan berarti juga akan membahas kalimat gombal yang mengandung unsur 1,2,3,4 seperti dialog berikut ini,

+"Yank, kamu tahu ga sih kalau hubungan kita itu ibarat angka"
- "Lho kok bisa, angka berapa emangnya?"
+"Itu lhoo..rangkaian angka 1,2,3,4, masak u gag teu (bahasa alay muncul)"
- "Iiih..cuueeeer (swear maksudnya), emang apaan ciih?"
+" Gini lhoo.. 1 itu AKU, 2 itu KAMU, 3 itu KITA, 4 itu CINTA"
- "Co..cweeeetttoooss (sambil guling-guling)"

Ahahhaha...sekedar untuk intermezo saja brother and sister semua... Anyway, mari kita lanjutkan. Unsur 1,2,3,4, dan 5 ini saya kutip dari sebuah buku yang saya baca sekitar tahun 2007, buku yang sangat luar biasa isinya. Merupakan buku lanjutan dari buku CHANGE karya Rhenald Kasali, judul buku ini adalah Re-Code Your Change DNA. Ada beberapa kalimat yang sangat menarik :

1 kata yang terpenting adalah, Change!
2 kata terindah di hati manusia, Terima Kasih.
3 kata yang menghimpit di hati, Negeriku Sulit Berubah.
4 kata yang membunuh, Negeriku Tidak Bisa Berubah.
5 kata yang memanggil, Negeriku Butuh Aku untuk Berubah.

Kata perubahan atau CHANGE adalah kata yang sering didengungkan oleh banyak pihak. Mulai dari motivator, politisi, presiden, menteri, dosen, dan masih banyak lagi. Walaupun tidak sedikit juga yang kemudian menjadi resisten dengan kata-kata ini. Seolah-olah hanya menjadi pemanis bibir saja tapi di lapangan jarang sesuai dengan apa yang disampaikan.

Sebenarnya kalau mau melihat lebih jauh, kata CHANGE ini memang melekat dalam kehidupan kita sebagai seorang manusia. Seperti yang kita alami kaitannya dengan pertumbuhan kita dari kecil sampai dewasa. Dari mulai bayi yang hanya bisa menangis, kemudian merangkak, bisa berjalan berlari, makan sendiri, mandi sendiri, dan seterusnya. Ada tahapan-tahapan yang harus kita lalui di dalamnya. Apa itu? Yap, tahapan-tahapan perubahan. Artinya berubah adalah fitrahnya manusia, untuk mengarahkan perubahan menuju kebaikan, kita dibekali akal dan hati dan tubuh.

Sebuah perkataan bijak mengatakan, perubahan terjadi setiap saat, maka setiap saat perubahan itu harus diciptakan. Kemudian ada lagi yang mengatakan, tidak ada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan itu sendiri. Dan masih banyak kalimat-kalimat lain yang serupa, yang menekankan pada pentingnya perubahan.

Ada 3 macam tipe orang dalam menyikapi sebuah perubahan yang ingin dilakukan.
Pertama, mereka yang begitu mendapat ide perubahan, mereka tertarik untuk mengikuti ide perubahan karena memang bisa diterima dengan logika berpikir mereka.
Kedua, mereka yang cenderung menunggu mengenai keberadaan bukti berupa hasul nyata dari adanya perubahan tersebut. Setelah terlihat betul apa hasilnya, baru mereka mulai mempertimbangkan untuk ikut berubah.
Ketiga, mereka yang sangat resisten sekali dengan perubahan apapun yang ada di sekitarnya. Pemikiran mereka ini terlalu kolot, perlu perjuangan yang ekstra untuk meyakinkan kelompok terakhir ini.

Bagaimana memulai perubahan yang efektif? Apa kaitan perubahan dengan kalimat "terima kasih" (baca :syukur)? Kita bahas di artikel lanjutannya ya..
*sudah malam :D

No comments:

Post a Comment