Thursday, June 13, 2013

The Go - Giver

Buku ini menurut saya sangatlah menarik untuk dibaca. Menyajikan sebuah tips yang sungguh berharga. Tips yang seolah biasa saja tetapi sebenarnya memiliki makna yang dalam adanya.

Dalam buku ini diceritakan bagaimana sosok Joe yang berupaya untuk mencari tahu apa sebenarnya makna kesuksesan yang sebenarnya. Pada akhirnya, oleh rekannya diminta oleh seseorang yang sering disebut dengan ‘orang tua’. Nama orang tersebut adalah Pindar.

Pindar ini akhirnya membantu Joe untuk menemukan apa yang dicarinya dengan cara mempertemukannya dengan beberapa rekannya. Beberapa pertemuan yang membuat Joe memahami mengenai 5 hukum kesuksesan dalam hidup. Walaupun syarat untuk mendapatkan ke 5 hukum ini bukanlah hal yang mudah. Setiap hari di waktu makan siang, Pindar akan meluangkan waktu untuk bercerita dan mempertemukan Joe dengan rekan-rekannya yang sukses itu.

Lalu apa syaratnya? Jika dalam satu hari Joe telah mendapatkan satu hukum, maka di hari yang sama, haruslah dipraktekkannya. Jika tidak, tak ada kesempatan untuk bertemu Pindar di hari selanjutnya. Untuk apa? tentu saja melanjutkan petualangannya untuk melengkapi 5 hukum kesuksesan yang ingin dipelajarinya dari Pindar, sosok yang banyak orang begitu mengaguminya. Berikut adalah kelima hukum-hukum itu.

Pertama adalah nilai anda ditentukan oleh seberapa banyak yang bisa Anda berikan dalam bentuk nilai lebih daripada pembayaran yang Anda peroleh.

Berbuat baik kepada orang lain tak akan pernah melukai diri kita sendiri.  Seperti halnya cerita Pindar yang pada waktu ingin kencan pertama kali dengan pacarnya dulu. Saat ingin masuk rumah pacarnya, dia sangat grogi, tak berapa lama, lewatlah seorang laki-laki tua yang seolah tak melihatnya dan menabraknya. Laki-laki tua itu akhirnya meminta maaf kepada Pindar karena telah membuatnya tidak nyaman. 

Apa yang Pindar lakukan? Alih-alih menjadi semakin marah karena merasa menang, Pindar justru berkata “Oh tidak, saya tidak apa-apa. Kepala saya kuat sekali. Saya justru khawatir Anda cidera karena  sengaja ingin mengadu kepala Anda dengan kepala saya”. Jawaban yang membuat si laki-laki tua ini tertawa. Dan guess what? Laki-laki tua ini ternyata adalah ayah pacarnya yang sampai pada saat Pindar menceritakan kisah ini, telah menjadi istri Pindar.

Oleh Pindar, Joe dipertemukan dengan sahabatnya yang dulunya adalah penjual hotdog dan sekarang telah menjadi seorang pemilik kafe minuman juga mengembangkan bisnis property. Rekan Pindar yang pertama ini menceritakan bagaima bisnisnya berkembang dari hanya menjual hotdog sampai akhirnya menjadi berhasil seperti sekarang ini. Ternyata kuncinya adalah memberikan lebih dari apa ekpsektasi mereka.

Ernesto, nama sahabat Pindar ini memiliki keahlian untuk mengingat warna favorit dari setiap pelanggannya, mengingat moment-moment special dari anak-anak yang datang. Karena keunikannya, anak-anak yang datang mengajak teman-temannya. Lalu menceritakan kepada orang tua mereka. Orang tuanya mengajak rekan-rekannya juga ke warung Ernesto dan jadilah Ernesto sosok yang dikenal, disukai orang lain dan akhirnya dipercaya untuk menjadi partner bisnis para pelanggannya.

Lalu bagaimana Joe menerapkan hukum yang pertama ini?

Selepas makan siang bersama Pindar, Joe kembali ke kantornya. Tak lama kemudian, telepon berbunyi. Ternyata itu dari temannya yang mengabarkan bahwa dia tak bisa membantu untuk merekomendasikan kantor Joe guna memenangi sebuah proyek besar. Tentu saja Joe sedih dan tak ingin berlama-lama berbincang dengan rekannya tersebut. Namun, Joe ingat untuk menerapkan hukum yang perrtama ini. Apa yang dia lakukan? Dia meminta temannya itu untuk menunggu sebentar, lalu Joe mencari sebuah kartu nama seseorang dan merekomendasikan ke temannya tersebut karena pemilik kartu nama ini akan bisa membantu untuk menyelesaikan proyek besar itu. Joe telah berhasil mengalahkan egonya. Joe justru memberikan rekomendasi ke temannya untuk menghubungi salah satu pesaing besar perusahaannya dalam bisnis yang sama.

Joe LULUS!!

Hukum kedua, pendapatan Anda ditentukan oleh berapa banyak orang yang Anda layani dan sebaik apa Anda melayani mereka.
--to be continued--


No comments:

Post a Comment