Saturday, June 15, 2013

Warming Up Session!!



Alkisah ada sebuah suku di sebuah pedalaman kerajaan Puter yang terkenal karena ketahanan tubuhnya. Penduduk suku ini mampu berlari 100 km tanpa henti, bahkan tetap dengan detak jantung yang normal. Bagi mereka semua, itu berlari sejauh 100 km adalah hal yang sudah biasa mereka lakukan.

Ihwal mengenai kekuatan suku ini akhirnya sampai ke Baginda Raja Halimuter-muter. Raja memerintahkan prajuritnya agar mengikutsertakan beberapa orang dari suku ini untuk mengikuti lomba lari antar kerajaan yang akan dilaksanakan beberapa minggu lagi. Maka dipilihlah beberapa pemuda yang kuat badannya agar mereka bisa memenangkan perlombaan nantinya. 

Pada hari pelaksanaan perlombaan, para utusan dari kerajaan Puter ini mengikuti lomba lari sejauh 30 km. Baginda Raja Halimuter-muter sudah sangat yakin bahwa peserta dari kerajaannya-lah yang akan memenangkan pertandingan. Kalau 100 km saja sudah biasa, apalagi kalau hanya 30 km, demikian batin sang Raja.

Namun kenyataannya ternyata sangat jauh berbeda. Para utusan dari kerajaan Puter tidak ada satupun yang memenangkan perlombaan lari ini. Semuanya tercecer di belakang, walaupun tidak ada satupun dari mereka yang berhenti atau tidak berlari. Mendapati kenyataan tersebut, Sang Raja akhirnya penasaran, dan bertanyalah sang Raja kepada para utusannya tersebut.

"Wahai para utusan, aku heran pada kalian, bukankah jarak 100 km bagi kalian sudah biasa? Kenapa hanya jarak 30 km saja kalian tidak mampu memenangkannya?" demikian tanya Sang Raja.

Mendengar pertanyaan sang Raja, salah satu dari utusan itu pun menjawab, "Ampun beribu ampun baginda, sungguh kami tidak diberitahu sebelumnya bahwa lomba lari ini hanya menempuh jarak 30 km. Kami mengira lomba ini 100 km sehingga di 30 km yang pertama, kami gunakan untuk pemanasan kami dulu. Maafkan kami baginda" kata utusan sambil terus menunduk.

Baginda Raja Halimuter-muter pun tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban dari salah satu utusannya tersebut. Rasa penasaran beliau terjawab sudah, ternyata mereka kalah bukan karena mereka tidak mampu, tapi mereka tidak tahu bahwa sebenarnya jarak lomba yang mereka ikuti baru seperempat dari jarak yang mereka biasanya mampu dan mudah untuk melakukannya.

Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang paling sempurna. Walaupun kesempurnaan manusia terletak pada ketidaksempurnaannya. Sebagai makhluk ciptaanNya, manusia dibekali dengan berbagai macam potensi agar manusia bisa survive menghadapi berbagi macam tantangan dalam hidup ini. Sejauh apa batasan potensi yang dimiliki manusia? Tak ada satupun manusia yang mampu menjawabnya. Jika menilik dari salah satu namaNya yang mulia yaitu Maha Kuasa, maka tak ada yang tak mungkin jika Dia telah berkehendak.

Maka bolehlah (dengan segala keterbatasan yang dimiliki manusia), kita mengasumsikan bahwa manusia punya potensi yang tak terbatas. Artinya, potensi yang sudah kita keluarkan sampai saat ini guna menjalani hidup barangkali baru nol koma nol...nol...nol...sekian dari total potensi yang kita miliki. 

Jadi, saat kita merasa capek, kalah, merasa lelah, merasa sudah tak ada ide dan semangat untuk melanjutkan amanah atau aktivitas yang sedang kita jalani, bolehlah kita mengatakan "Hmm, tenaang INI BARU PEMANASAN, tunggu aksi saya selanjutnya yang lebih baik lagi".

Anda siap untuk melanjutkan aksi positif Anda dalam perjalanan hidup Anda dengan penuh antusias? Mari!!

Salam damai dan bahagia
*Salaman*

#Inspired from "Pemimpin Bersuara Emas" karya RH Wiwoho

No comments:

Post a Comment