Saturday, June 1, 2013

Only Time Will Tell (2)

Melanjutkan kembali tulisan sebelumnya mengenai "Only Time Will Tell". Kali ini saya ingin menuliskan sebuah kisah yang semoga semakin menyadarkan diri kita akan pentingnya sebuah waktu. Bagaimana seharusnya kita mensyukuri setiap detik waktu yang masih diberikanNya kepada kita. Bagaimana seharusnya kita memberikan perhatian terbaik terhadap siapapun orang-orang terdekat kita. Bagaimana seharusnya kita mengoptimalkan potensi apapun yang dimiliki untuk memberikan sebanyak mungkin kemanfaatan kepada sesama. Menyadari betul keberadaan diri sebagai seorang hamba yang wajib berbakti kepada "BOSS" Yang Maha Agung, Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.


Tersebutlah ada seorang ibu yang memiliki satu anak laki-laki yang masih kecil. Namun karena kesibukannya, sangat jarang sekali sang ibu ini bisa bersama anaknya dalam kesehariannya. Bahkan pada hari libur sekalipun, karena saking banyaknya pekerjaan yang harus dikerjakan oleh ibu ini. Suaminya pun sama sibuknya dengan si ibu ini. Pada suatu hari, ibu ini ditugaskan oleh kantor tempat dia bekerja untuk pergi ke luar kota. Mengetahui ibunya akan pergi, sang anak pun merengek meminta ibunya untuk memandikannya terlebih dahulu sebelum berangkat ke luar kota.

Namun karena sudah terburu-buru harus berangkat, permintaan anaknya ini tidak ditanggapinya. Ibu ini kemudian hanya berkata “ besok ya nak, kapan-kapan kalau ibu luang, ibu akan mandikan kamu”. Selalu begitu perkataan ibu ini untuk setiap permintaan anaknya. Entah sudah berapa kali diulangnya.
Akhirnya berangkatlah ibu ini ke luar kota. Masa tugas beliau di luar kota ini selama 1 minggu. Untuk sementara (dan seperti biasanya) tugas merawat anak diserahkan kepada pembantunya. Tepat pada hari ketiga, ibu ini mendapat kabar dari pembantunya bahwa anaknya sakit dan si anak terus menyebut nama ibunya. Mendengar kabar ini, si ibu ini menjadi bimbang, antara pulang ke rumah atau tetap melanjutkan tugasnya. Dalam telepon akhirnya pembantunya diminta membawa anaknya ke dokter atau rumah sakit untuk diperiksa dan si ibu memutuskan untuk tetap melanjutkan kerjanya.

Pada hari keempat, pembantunya menelepon lagi bahwa anak si ibu ini ternyata harus opname di rumah sakit dengan kondisi yang sudah lemah. Tanpa berpikir panjang, ibu ini pun akhirnya memutuskan untuk pulang. Perlu waktu beberapa jam untuk sampai ke rumah sakit tempat anaknya dirawat. Namun sayang sekali, begitu sampai di rumah sakit, ternyata nyawa anaknya sudah tidak tertolong lagi. Mengetahui hal ini, menjadi sangat sedihlah si ibu. Sambil terus menangis di dekat jenazah anaknya, ibu ini pun teringat permintaan terakhir anaknya untuk dimandikan oleh ibunya. Sebuah permintaan yang akhirnya dilakukan oleh si ibu, namun dengan keadaan anaknya yang sudah meninggal.

Only Time Will Tell...

No comments:

Post a Comment