Saturday, June 15, 2013

Serial Amazing Words (1) "Tapi" dan "Meskipun"

taken from drjitesharora.com
Satu kata berjuta makna. Ungkapan klise yang barangkali sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Betapa luar biasanya pengaruh kata-kata dalam keseharian kita. Bagaimana sebuah pilihan kata mampu mengubah respon pendengarnya.

Baru saja saya membaca sebuah artikel dari buku salah satu pakar NLP di Indonesia yaitu bapak RH Wiwoho yang berjudul “Pemimpin Bersuara Emas”. Dalam buku tersebut berisi beberapa artikel pendek yang isinya sangat renyah , sederhana dan mudah dipahami. Menggambarkan begitu luar biasanya pemahaman pak RH Wiwoho ini mengenai aplikasi NLP dalam kehidupan sehari-hari.

Artikel yang saya baca ini membahas mengenai “tapi” dan “meskipun”. Sama-sama merupakan kata sambung, namun ketika diterapkan dalam sebuah kalimat, bisa menimbulkan makna yang berbeda bagi pembacanya atau bagi siapapun yang mengucapkannya sendiri.

Oke, mari kita praktikkan dalam beberapa contoh kalimat berikut ini.

(1)  Aku akan melakukan yang terbaik ……..Aku belum tahu caranya
(2) Aku ingin tersenyum kepadanya …. Ucapannya membuatku kecewa
(3) Dia begitu bijaksana …… wajahnya tak begitu menarik

Nah, sekarang, mari kita isi titik-titik yang ada dengan kata “tapi” dan “meskipun”. Maka kalimat pertama akan menjadi :

a.    Aku akan melakukan yang terbaik, tapi aku belum tahu caranya
b.    Aku akan melakukan yang terbaik, meskipun belum tahu caranya

Sudah melihat perbedaannya? Pada kalimat a, keinginan positif di awal (untuk melakukan yang terbaik) kemudian menjadi terhapus karena penempatan kata “tapi” di tengahnya. Fokusnya berubah dan cenderung menguatkan kalimat yang kedua.

Bedakan dengan kalimat yang b, penekanan tetap berada dalam kalimat yang pertama. Seolah-olah kalimat yang kedua hanya sebagai penambah informasi saja dan fokus tetap terjaga pada kalimat pertama yang mengarah kepada hal positif yang ingin dilakukan.

Oke, kita lanjutkan ke kalimat kedua dan ketiga.

(2) a. Aku ingin tersenyum kepadanya, tapi ucapannya membuatku kecewa
     b. Aku ingin tersenyum kepadanya, meskipun ucapannya membuatku kecewa
(3) a. Dia begitu bijaksana, tapi wajahnya tak begitu menarik
     b. Dia begitu bijaksana, meskipun wajahnya tak begitu menarik

See? Sudah semakin terlihat perbedaannya? Aha!! Dan saya menjadi penasaran tentang seberapa besar keinginan Anda untuk segera praktikkan pengetahuan ini untuk membantu orang-orang di sekitar Anda. Sambil Anda mulai berpikir kapan anda akan praktikkan pengetahuan ini, mungkin anda mulai menyadari betapa luar biasa pengaruh sebuah kata. Sehingga membuat Anda semakin tertarik untuk mempelajarinya.

Kata “tapi” jika diterapkan dalam kalimat yang berpasangan, cenderung mengaburkan makna kalimat awal yang mendahuluinya dan menguatkan kalimat yang diletakkan sesudahnya.
Kata “meskipun” jika diterapkan dalam kalimat yang berpasangan, cenderung tetap menjaga makna dari kalimat yang mendahuluinya dan seolah mengesampingkan keberadaan kalimat yang diletakkan sesudahnya.

Bagaimana penerapannya? Sangat fleksibel! Mau lebih paham? Mari sama-sama praktikkan dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pamit rumiyin, kapan-kapan kita lanjutkan lagi.
*Salaman*


No comments:

Post a Comment