Sunday, September 1, 2013

Akar itu (biasanya) Tak Terlihat Kawan



Pernah melihat pohon besar? Sudah pasti pernah bukan? Saat kita mengamati detail, bagian mana yang paling terlihat dari sebuah pohon? Mari kita sebutkan satu persatu. Sebagian besar dari kita pasti akan menyebutkan hal berikut ini ; batangnya, daunnya, dahannya, tangkainya, buahnya, warna daunnya, warna buahnya, dan sebagainya. Lho kok tidak ada yang menyebutkan akar? Tentu saja, akar kan tidak kelihatan, letaknya saja di dalam tanah (untuk sebagian besar pohon). Sudah pasti tak terlihat secara langsung kecuali kita mau menggalinya.

Menariknya, saat kita menggalinya, bisa jadi kita akan menemukan sebuah rangkaian akar yang sangat panjang. Bahkan bisa ditemukan rangkaian akar yang letaknya sangat jauh dari keberadaan pohon itu sendiri. Kok bisa begitu? hehe… terlalu panjang kalau dijelaskan secara ilmiah di sini. Lebih penting yang perlu kita ketahui yaitu, untuk tumbuh, pohon memerlukan bahan makanan. Peran akar adalah menyerap bahan-bahan makanan yang diperlukan oleh pohon untuk tumbuh dan berkembang. Bagaimana kalau tidak ada akar? Resikonya, pohon belum tentu bisa bertahan hidup.

Gambaran di atas adalah saat kita melihat sebuah pohon. Kalau kita letakkan pada diri manusia, maka apa yang terlihat secara mata normal adalah bentuk fisik dan perilakunya. Artinya, batang, daun, buah, dahan itu adalah bentuk fisik manusia, ucapan manusia, perilaku manusia, pakaian manusia dan segala apapun yang bisa kita lihat secara langsung oleh mata tanpa perantara.

Sedangkan akar dalam sebuah pohon, jika diletakkan pada diri manusia adalah hati nurani kita. Hati nurani yang menyerap hikmah-hikmah  dan pelajaran apapun dalam hidup. Hati nurani yang memproduksi sesuatu yang disebut sebagai karakter, habit, unsconscious mind, pola pikir dan rekan-rekannya.  “Mereka” yang tidak bisa terlihat langsung oleh pandangan langsung. Perlu kecermatan lebih lanjut untuk mengetahuinya, itu pun belum cukup untuk bisa mengetahui semua isinya.

Seperti halnya akar, maka hati nurani inilah yang berperan besar untuk membentuk ‘penampakan’ manusia. Kalau kita memiliki teko berisi kopi, saat kita tuangkan dalam gelas, maka keluarnya adalah kopi. Saat hati nurani memproduksi karakter yang baik, maka akan menjadi baiklah penampakan manusia dalam pandangan manusia yang lain. Baik itu dalam ucapan, pemikiran, tindakan, kebiasaan maupun dalam hal nasib.

So, yang tak terlihat bukan berarti tak penting. Akar tak terlihat, tapi berperan besar untuk tumbuh kembang pohon. Hati nurani adalah tak terlihat, tapi justru dari sanalah menjadi sumber dari bagaimana manusia akan terus tumbuh menjadi manusia yang sesungguhnya. Lebih dari semua itu adalah keberadaan Dia Yang Maha Agung, DIa yang dengan mudah bisa membolak-balik hati manusia. DIA-lah akar dari semua hal yang terjadi di dunia ini dalam hidup manusia.

*Salam Hikmah*

*Artikel ini telah terpublikasi juga di www.motivasiinspirasi.com

No comments:

Post a Comment