Pernah melihat
pohon besar? Sudah pasti pernah bukan? Saat kita mengamati detail, bagian mana
yang paling terlihat dari sebuah pohon? Mari kita sebutkan satu persatu.
Sebagian besar dari kita pasti akan menyebutkan hal berikut ini ; batangnya,
daunnya, dahannya, tangkainya, buahnya, warna daunnya, warna buahnya, dan
sebagainya. Lho kok tidak ada yang menyebutkan akar? Tentu saja, akar kan tidak
kelihatan, letaknya saja di dalam tanah (untuk sebagian besar pohon). Sudah
pasti tak terlihat secara langsung kecuali kita mau menggalinya.
Menariknya, saat
kita menggalinya, bisa jadi kita akan menemukan sebuah rangkaian akar yang
sangat panjang. Bahkan bisa ditemukan rangkaian akar yang letaknya sangat jauh
dari keberadaan pohon itu sendiri. Kok bisa begitu? hehe… terlalu panjang kalau
dijelaskan secara ilmiah di sini. Lebih penting yang perlu kita ketahui yaitu,
untuk tumbuh, pohon memerlukan bahan makanan. Peran akar adalah menyerap
bahan-bahan makanan yang diperlukan oleh pohon untuk tumbuh dan berkembang. Bagaimana
kalau tidak ada akar? Resikonya, pohon belum tentu bisa bertahan hidup.
Gambaran di atas
adalah saat kita melihat sebuah pohon. Kalau kita letakkan pada diri manusia,
maka apa yang terlihat secara mata normal adalah bentuk fisik dan perilakunya.
Artinya, batang, daun, buah, dahan itu adalah bentuk fisik manusia, ucapan
manusia, perilaku manusia, pakaian manusia dan segala apapun yang bisa kita
lihat secara langsung oleh mata tanpa perantara.
Sedangkan akar
dalam sebuah pohon, jika diletakkan pada diri manusia adalah hati nurani kita.
Hati nurani yang menyerap hikmah-hikmah
dan pelajaran apapun dalam hidup. Hati nurani yang memproduksi sesuatu
yang disebut sebagai karakter, habit, unsconscious
mind, pola pikir dan rekan-rekannya.
“Mereka” yang tidak bisa terlihat langsung oleh pandangan langsung.
Perlu kecermatan lebih lanjut untuk mengetahuinya, itu pun belum cukup untuk
bisa mengetahui semua isinya.
Seperti halnya
akar, maka hati nurani inilah yang berperan besar untuk membentuk ‘penampakan’
manusia. Kalau kita memiliki teko berisi kopi, saat kita tuangkan dalam gelas,
maka keluarnya adalah kopi. Saat hati nurani memproduksi karakter yang baik,
maka akan menjadi baiklah penampakan manusia dalam pandangan manusia yang lain.
Baik itu dalam ucapan, pemikiran, tindakan, kebiasaan maupun dalam hal nasib.
So, yang tak
terlihat bukan berarti tak penting. Akar tak terlihat, tapi berperan besar
untuk tumbuh kembang pohon. Hati nurani adalah tak terlihat, tapi justru dari
sanalah menjadi sumber dari bagaimana manusia akan terus tumbuh menjadi manusia
yang sesungguhnya. Lebih dari semua itu adalah keberadaan Dia Yang Maha Agung,
DIa yang dengan mudah bisa membolak-balik hati manusia. DIA-lah akar dari semua
hal yang terjadi di dunia ini dalam hidup manusia.
*Salam Hikmah*
*Artikel ini telah terpublikasi juga di www.motivasiinspirasi.com
No comments:
Post a Comment