Monday, September 23, 2013

Melihat ke Dalam Diri


Ada seorang kakek yang sedang tertidur. Saat sang kakek ini tertidur dengan pulasnya, masuklah cucunya yang paling usil ke kamar sambil membawa terasi mentah. Dasar cucu usil, melihat kakeknya tertidur pulas, dioleskannyalah sebagian dari terasi mentah yang dibawanya itu ke bawah hidung kakeknya. Takut ketahuan sang kakek, cucu usil ini pun segera meninggalkan kamar setelah melaksanakan aksi nakalnya.

Tak berapa lama, sang kakek terbangun. Begitu terbangun, langsung tercium aroma terasi dalam kamarnya. “Huh, aneh sekali kamarku ini, kenapa baunya seperti bau terasi ya, padahal tidak biasanya seperti ini” kata sang Kakek sambil mengelus-elus janggutnya yang panjang.
“Hmm, mungkin kamarku saja yang bau, kalau begitu aku keluar kamar saja, agar terbebas dari bau terasi ini” gumam sang kakek sambil berjalan meninggalkan kamarnya.

Setelah keluar dari kamarnya, kakek ini menuju ke dapur. Ternyata di dapur pun terdapat bau yang sama yaitu bau terasi.  Kakek pun segera berpindah ke ruang tamu dan ternyata di ruang tamu juga tercium bau terasi. Tak tahan dengan suasana di dalam rumahnya yang bau terasi, sang kakek pun keluar rumah dan apa yang terjadi? Ternyata di luar rumah pun tetap tercium bau terasi. Menyadari hal itu, berteriaklah sang kakek dengan kesalnya, “Dunia ini bau terasi!!!”.

Cerita yang lucu sekaligus kita bisa mengambil pelajaran darinya. Seandainya sang kakek mau berkaca sebentar atau ke kamar mandi untuk membasuh mukanya, sangat mungkin sang kakek akan terbebas dari derita bau terasi yang diciumnya. Namun kakek ini tidak melakukannya dan justru menyimpulkan bahwa “dunia ini bau terasi”.


Seringkali saat kita menghadapi sebuah masalah atau tantangan dalam hidup, kita justru berfokus kepada sesuatu yang ada di luar diri kita. Kita salahkan orang-orang di sekitar kita, menyalahkan system, bahkan menyalahkan Tuhan. Padahal, seandainya kita mau merenung sejenak. Berhenti sejenak untuk melihat ke dalam diri kita, lalu menanyakan “Hal apa ya yang bisa saya pelajari dari kejadian yang saya alami ini?” 

Maka boleh jadi masalah apapun yang kita hadapi akan menjadi sebuah objek penelitian yang memberdayakan untuk diri kita. Menjadi teringat dengan kata-kata bijaksana ini “tidak ada masalah dengan masalah, yang menjadi masalah adalah cara pandang kita menyikapi sebuah masalah”. Masalah berpotensi menjadi sesuatu yang indah saat kita mau menelaah, menyelam ke dalam diri dan berbenah menjadi insan yang lebih terarah.

No comments:

Post a Comment