Friday, October 25, 2013

Tamu Istimewa (bagian 2)

Selesai mengantarkan gadis kecil itu pulang ke rumahnya, Conrad pun kembali ke rumahnya. Conrad berjalan lebih cepat saat pulang, dia khawatir Tuhan sudah sampai di rumahnya dan menunggu lama. Setelah beberapa saat menempuh perjalanan, sampailah Conrad di depan rumahnya. Conrad terkejut saat melihat pintu rumahnya terbuka. Ah, jangan-jangan Tuhan sudah masuk ke dalam rumahku, batinnya.

Bergegas Conrad memasuki rumahnya. Setelah sampai di dalam rumah, ternyata bukan Tuhan yang ada di dalamnya, melainkan tetangganya yang terluka parah. Ternyata tetangganya baru saja berkelahi dengan penjahat di dekat rumahnya. Tubuhnya penuh luka dan harus segera dirawat. Ditemani beberapa tetangga yang ada di sekitar rumahnya, oleh Conrad dirawat dan diobatilah tetangganya itu dengan baik. Setelah semua lukanya selesai dirawat, maka diantarkanlah tetangganya ini pulang ke rumahnya.

Begitu kembali ke rumahnya, Conrad pun melepas lelah sambil merebahkan tubuhnya. Kondisi tubuhnya yang sangat lelah membuat Conrad terlelap hingga pagi hari. Begitu bangun, dia terkejut karena hari sudah pagi. Selain terkejut juga khawatir, jangan-jangan Tuhan sudah datang saat aku tidur tadi malam, begitu batinnya.

Belum selesai rasa khawatirnya, terdengarlah suara nyaring dari telepon rumah miliknya. Conrad pun segera mengangkat telepon tersebut. Ternyata telepon itu dari Tuhan, di telepon Tuhan berkata, "Conrad, terima kasih, telah kau hidangkan teh panas kepadaku, telah kau antarkan aku ke rumahku saat aku tersesat, dan telah kau rawat tubuhku yang penuh luka, engkau adalah hambaku yang mulia"

Cerita "Tamu Istimewa 1 dan 2 " ini adalah cerita yang saya dapatkan dari sebuah buku yang saya baca. Dalam buku tersebut, disebutkan bahwa ini adalah cerita sufi. Terlepas dari apa pemahaman sahabat pembaca mengenai sufi, terlepas dari apapun tanggapan sahabat pembaca mengenai cerita yang tersampaikan ini, bagi saya, cerita ini sungguh dahsyat. Semakin menyadarkan bahwa semua yang kita jumpai, yang kita alami dalam hidup ini adalah rahmat dariNya. Tak ada satupun yang luput dari campur tanganNya. Kunci untuk mengambil saripati hikmahnya adalah dengan menyadari dan meyakini bahwa tak ada satupun kehendakNya yang bermuatan negatif bagi hamba-hambaNya. Mari terus selami samudera hikmah.........

No comments:

Post a Comment