Thursday, November 24, 2016

Tentang Psikologi Positif - What and Why (Part 1)


Teringat pada sebuah exercise yang diberikan pengampu mata kuliah positive psychology, Dr. Neila Ramdhani, M.Si, M.Ed, saat di pertemuan pertama kuliah. Beliau meminta seluruh peserta kuliah membuat tiga kotak kosong dalam sebuah kertas. Sebut saja kotak pertama, kotak kedua dan kotak ketiga.


Kotak pertama diminta mengisi tentang apa yang saat ini menjadi sebuah masalah dalam hidup dan saya pun mengisinya dengan kalimat “mengalami kesulitan dalam hal komitmen terhadap waktu yang telah disepakati dan atau direncanakan”. Menarik sekali, saat menuliskan isian di kotak pertama ini, maka pikiran saya berfokus kepada hal atau peristiwa apa saja yang mendukung pernyataan ‘masalah’ yang saya tulis. Berbagai macam hal saat saya janjian terlambat, dengan mudahnya membatalkan janji, melewatkan banyak hal yang seharusnya diikuti dan masih banyak lagi.

Waktu untuk mengerjakan kotak pertama pun habis. Kami pun diminta melanjutkan mengisi kotak kedua, yang isinya merupakan jawaban dari pertanyaan “Hal apa yang membuatmu senang?” Jawaban yang saya tuliskan pada kotak kedua ini adalah “Saat saya bisa bersyukur dengan sepenuh hati atas sekecil apapun anugerah Tuhan yang di ‘titip’ kan kepada saya”. Berbeda dengan yang pertama, saat saya menuliskan jawaban untuk kotak kedua ini, pikiran dan perasaan saya seolah berlomba untuk menemukan hal-hal atau peristiwa apa saja yang bisa saya syukuri atau bahkan memunculkan hal-hal yang selama ini terlewatkan untuk saya syukuri. Muncul perasaan tenang, damai, ah.. rasanya begitu menyenangkan.

Sebelum melanjutkan untuk mengisi kotak yang ketiga, bu Neila pun meminta kami untuk menuliskan positive strength, apa saja hal yang membuat kita menjadi berdaya, menjadi kuat, menjadi positif. Terdapat begitu banyak hal positif, karakter positif kalau kita mau mengumpulkannya, walaupun kalau saya sendiri mengumpulkannya menjadi tiga hal, yang sekaligus menjadi prinsip hidup saya yaitu Loving God, Blessing Others and Self Improvement. Melakukan aktivitas yang kaitannya dengan kecintaan terhadap Tuhan, kemanfaatan kepada sesama dan semangat untuk terus bertumbuh dan berkembang dengan terus belajar. Saat menuliskan beberapa hal tersebut, semakin semangat saja rasanya, semangat untuk mendayagunakan semua titipanNya dengan sebaik-baiknya.

Pembahasan pun dilanjutkan, mengisi kotak ketiga. Pada kotak ketiga, kami diminta mengisi tentang apa saja yang dipelajari setelah mengisi dua kotak sebelumnya dan setelah menuliskan positive strength. Menurut saya, hal penting yang saya dapatkan yaitu proses menjadi ngeh tentang kondisi pikiran dan perasaan yang berbeda saat mengisi kotak pertama dan kedua. Pertanyaan yang berbeda akan membuat fokus pikiran dan perasaan kita menuju pada jawaban dari pertanyaan yang kita ajukan tersebut. Sangat menarik dan betapa pikiran kita begitu cerdas untuk memunculkan ingatan di masa lampau, mengkreasi sebuah gambaran jawaban yang bahkan tidak pernah terpikirkan, yang semuanya muncul untuk menguatkan apapun jawaban dari pertanyaan yang kita ajukan tersebut.

Aktivitas mengisi tiga kotak kosong tersebut di atas adalah aktivitas pembuka yang digunakan sebagai pengantar oleh bu Neila untuk memberikan landasan dasar mengenai apa itu disiplin ilmu positive psychology dan apa sebenarnya tujuan dimunculkannya positive psychology, What (and Why) Positive Psychology.

No comments:

Post a Comment