Pernahkah
anda mendengar seseorang mengatakan begini :
“Saya melihat hal itu sebagai bagian
dari skenario untuk membuatnya menjadi juara”
“Saya mencermati hal itu sebagai cara agar dia tetap
bertahan dengan pilihannya”
“Saya mendengar itu dari sebuah surat kabar yang
terbit kamis kemarin”
“Saya merasa hal tersebut tidak terlalu penting untuk
dibicarakan lagi”
Oke, kalau
kita cermati kata-kata yang bergaris bawah, adakah perbedaannya? Yup, betul
sekali. Dua kalimat awal menunjukkan penggunaan kata yang menonjolkan sisi
visual dari seseorang. Kalimat ketiga menujukkan sisi auditorial sedangkan
kalimat ketiga menunjukkan sisi kinestetik dari seseorang.
Seperti
kita ketahui bersama bahwa seseorang menyaring informasi yang masuk melalui
tiga hal yaitu berdasarkan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya
(generalisasi), berdasarkan system nilai dan kepercayaan yang kita miliki dan
yang ketiga adalah melalui representasi internal kita. Nah, Visual, Auditory, dan Kinesthetic adalah 3 unsur dalam
representasi internal kita.
Memahami
dengan baik representasi internal yang dimiliki oleh anak kita akan memudahkan
kita dalam memahami lebih baik bagaimana kita bersikap, bertutur kata,
berperilaku terhadap anak-anak. Bagaimana lebih mudah masuk ke dunianya dengan
representasi internal yang mereka miliki, termasuk di dalamnya memberikan
motivasi kepada mereka.
Seorang
anak yang representasi internalnya adalah visual, dia termasuk anak yang arty. Mencermati betul terhadap apapun
yang dia lihat dan sangat memperhatikan dengan bagaimana pandangan orang lain
terhadap dirinya maupun pandangan orang lain terhadap sesuatu. Anak visual
lebih aware dengan hal-hal yang
berbau visual daripada hal-hal yang
dia dengar.
Seorang
anak visual adalah seorang pengamat yang baik. Dia bisa memberikan catatan
khusus mengenai hal-hal tertentu yang dia lihat dari benda maupun peristiwa
yang dia lihat. Non verbal test bagi dia akan lebih mudah dia kerjakan. Anak
visual adalah seorang pembaca yang baik dan memiliki kemampuan untuk
membayangkan atau membuat imajinasi atas hal yang baru dia baca.
Untuk
memberikan motivasi kepada anak visual, kita bisa menggunakan memori visual
yang dia milliki sebelumnya. Itu akan lebih mudah masuk dalam pikirannya. Saat dia
mengerjakan sesuatu, akan sangat terganggu apabila ada banyak visual distract. Apa itu visual distract? Sesuatu yang bisa
mengalihkan perhatiannya seperti banyak orang berlalu lalang, adanya televisi
yang terletak di dekat tempat dia belajar. Sangat direkomendasikan untuk
membuat ruangan belajar yang ergonomis. Ruangan yang membuat dia nyaman
melakukan aktivitasnya.
Oke,
mengenai Auditory dan Kinestetik akan kita bahas di artikel selanjutnya….
See U…
No comments:
Post a Comment