Monday, February 17, 2014

Valentine Days bersama Kelud



 
Hari itu, kamis malam Jumat, tercatat di kalender tanggal 13 Februari 2014, 1 hari sebelum hari kasih sayang atau yang sering disebut dengan hari valentine. Saya ingatnya kalau besoknya hari valentine itu juga gara-gara pas saya keluar rumah bareng istri dan melihat baliho besar yang berisi iklan acara valentine. Actually, saya juga ga begitu paham tentang valentine, kenapa yang dipilih tanggal 14 Februari bukan tanggal yang lain. Entahlah…

Anyway, sampai malam itu suasana kota Jogja masih tampak cerah. Secara umum kondisinya tenang dan aman-aman saja. Sampai acara saya bersama teman-teman usai, kondisi cuaca sepertinya masih baik. Sama sekali tidak tahu bahwa saat perjalanan pulang itulah saat terjadi letusan Gunung Kelud. Kami baru sadar setelah sampai rumah, seperti terdengar suara dari atas. Kaca rumah kami seperti bergoyang dan itu terjadi beberapa kali. Awalnya kami kira biasa-biasa saja, ternyata itu letusan gunung Kelud yang suaranya terdengar sampai Jogja.

Pagi hari, selepas shalat subuh, kami dikejutkan oleh suara tetangga yang membangunkan kami. Saya kira ada apa, kok manggilnya kenceng banget. Ternyata beliau menawarkan untuk sekalian beli masker, karena terjadi hujan abu vulkanik pagi hari itu di wilayah Jogja, Solo, Purworejo dan beberapa wilayah lain. Ya, abu yang berasal dari letusan Gunung Kelud menyebar hingga lintas provinsi, termasuk Yogyakarta yang jaraknya dari Kediri (lokasi Gunung Kelud) mencapai 300-an km.

Pagi hari itu, tepat tanggal 14 Februari 2014, saat Allah SWT kembali menunjukkan kuasanya, kembali menunjukkan kasih sayangNya dengan memberikan tambahan sinyal kepada bangsa Indonesia dengan meletusnya Gunung Kelud. Seperti halnya sebuah informasi yang dikirimkan sahabat saya tentang Gunung Kelud ini, ada sebuah sisi yang sangat menarik untuk dihubungkan.

KELUD dalam bahasa Jawa berarti membersihkan atau bisa juga di artikan semacam peralatan untuk membersihkan sesuatu. Entah bagaimana juga, kok ya nama daerah tempat gunung KELUD ini bernama KEDIRI. Jika kedua kosakata ini digabungkan KELUD dan KEDIRI, maka arti luasnya adalah MEMBERSIHKAN KE (dalam) DIRI. Kita diminta instropeksi ke dalam diri. Kita diminta mengingat lagi, siapa sejatinya DIRI kita ini. Bukankah kita itu tak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan kuasa Allah SWT? Bukankah kita diciptakan di dunia ini dengan sebuah maksud yaitu untuk beribadah kepadaNya? Untuk memberikan banyak manfaat kepada lingkungan di sekitar kita dan bukan memperkaya diri sendiri?

Mungkin inilah salah satu cara Allah untuk menyampaikan kasih sayangNya, hari kasih sayang (Valentine) bersama (gunung) Kelud.

No comments:

Post a Comment