Monday, February 10, 2014

Senyuman Bahagia Petugas SPBU



Kata yang paling indah bagi seseorang adalah namanya.

Pernah mendengar kalimat seperti di atas? Barangkali pernah ya. Sama-sama menyapa, saat sapaan kita ada unsur nama beliau yang kita sapa, maka beliau yang kita sapa akan jauh lebih merasa di-manusiakan dari pada tidak sama sekali. 

Senyum itu menyejukkan, membahagiakan dan membuat orang merasa dihargai.

Pernahkah pula mendengar atau membaca kalimat di atas. Bagaimana pengaruh dari sebuah senyuman yang kita berikan kepada orang lain maupun kepada diri sendiri. Bagaimana pengaruh senyuman untuk keharmonisan sebuah keluarga. Bagaimana pengaruh senyuman dalam kondusif atau tidaknya kondisi kantor, dan lain-lain.

Ya, senyum adalah hal sederhana tapi berpotensi menghasilkan hal-hal yang luar biasa dalam hidup kita. Senyum adalah aktivitas yang ringan untuk dilakukan, walaupun tak semua orang bersedia dengan tulus memberikannya. Senyum yang mengiringi ucapan terima kasih akan menjadikan ucapan terima kasih menjadi lebih mengena dan lebih bermakna.

Seperti halnya kejadian yang baru saya alami beberapa waktu ini. Ceritanya, beberapa hari yang lalu saya dan rekan-rekan pergi ke Tangerang untuk menghadiri sahabat kami yang akan melangsungkan pernikahan. Berangkat dari Jogjakarta kamis malam, sampai di lokasi jumat siang. Sebelum sampai di lokasi, kami menyempatkan diri untuk mampir di salah satu SPBU untuk mengisi bensin di mobil yang kami tumpangi.
Tak biasanya, kali ini petugas yang menyambut kami begitu ramah. Begitu mobil kami merapat, si petugas ini menyapa kami dengan ceria. “Mari kakak, bensinnya mau diisi berapa liter?” tanya petugas ini dengan wajah ceria. Kondisi wajah yang kongruen dengan ucapan ramah yang disampaikannya kepada kami. 

Kami pun menyebutkan jumlah tertentu yang kami inginkan. Segera setelah tahu jumlah yang kami inginkan, petugas ini pun segera membuka tutup bensin di mobil kami. Sambil petugas ini mengisi bensin, iseng kami lihat nama yang terpampang di bajunya. Oh, ternyata namanya mbak Dewi. Perawakannya tidak terlalu tinggi , tidak terlalu besar, suaranya kecil keras dan ceria.

Dalam mobil, kami pun menyiapkan sebuah skenario untuk mbak Dewi. Saat nanti mbak Dewi ini akan menyerahkan struknya, kami sepakat bersama-sama akan mengucapkan terima kasih kepada beliau. Dan benar, saat mbak Dewi menyerahkan struk pembelian bensin kepada kami, spontan kami berenam kompak mengucapkan dengan keras “TERIMA KASIH MBA DEWIII” sambil perlahan kami menggerakkan mobil kami perlahan.

Lalu apa yang terjadi?? Dari dalam mobil, kami melihat ekspresi yang saangat bahagia dari mbak Dewi ini. Bentuk ekspresi gembira, karena ada orang-orang yang mau memberikan apresiasi lebih atas pelayanan sempurna yang telah dia berikan.

So… keep smiling, always say thanks to others

No comments:

Post a Comment